Penyebab Terjadinya Divergence Dan Kenapa Dapat Mengindikasikan Bottom atau Peak
Agar Semakin Percaya Untuk Mengeksekusi Trading Plan
Terkadang kita tidak percaya apa yang tidak kita pahami. Sementara itu, melakukan analisis berarti mempercayai hasil analisis untuk kemudian menyusun strateginya dan, yang paling penting, menerapkan strategi tersebut. Oleh karena itulah, Investment Mindset atau Psychology Trading adalah hal yang paling mempengaruhi kesuksesan kita dalam berinvestasi atau Trading.
Quantechnical telah merilis artikel mengenai potensi Bottoming IHSG dengan melihat terjadinya Divergence menggunakan indikator RSI. Untuk dapat mempercayai analisis tersebut atau mengevaluasinya apabila terjadi analisis tersebut salah, perlu suatu pemahaman yang mendalam terkait kenapa bisa terjadi Divergence pada RSI dan kenapa Divergence dapat mengindikasikan Bottoming atau Peaking.
Untuk memahami RSI, silahkan di baca artikel dari Investopedia.
Untuk belajar mengenai Divergence, boleh dipertimbangkan untuk ikut kelas Analisis Teknikal Komprehensif MMD di Udemy.
Berikut adalah contoh Bullish Divergence pada BMRI :
Pada Mei 2018, harga saham BMRI berada di level Rp3,250 setelah turun -25% dari Peak di Rp4,525 di bulan Februari 2018. Selama 46 hari bursa, rata - rata harga saham BMRI turun sebesar -0.5% per hari. Pada bulan Mei 2018, RSI berada di level 25.5 dan termasuk Oversold.
Sepanjang 116 hari bursa ke depan, BMRI cenderung turun tipis dengan Lower Low atau Low yang lebih rendah dari Rp3,250 yaitu di Rp3,125 di Juli 2018, Rp3,100 di September 2018 dan di awal Oktober 2018. Pada akhir Oktober 2018, Low -nya BMRI naik menjadi Rp3,125.
Bagaimana dengan RSI?
RSI 14 pada BMRI dari April 2018 telah naik secara konsisten dari level 25.5 mencapai Overbought di awal November 2018. Namun sepanjang April 2018 - Oktober 2018, level Low RSI terus naik.
Hal inilah yang dinamakan Divergence.
Kenapa bisa terjadi?
Seperti yang kita lihat, penurunan harga saham BMRI pada Februari 2018 sampai April 2018 sangatlah tajam (dengan rerata -0.5% per hari). Sementara itu, meski cenderung turun, harga saham BMRI dari April 2018 sampai Oktober 2018 turun dengan lambat (-0.038% per hari).
Alasan kenapa BMRI turun diluar konteks tulisan ini. Namun MMD mencatat bahwa :
Penurunan harga saham BMRI yang dalam pada Februari 2018 - April 2018 membuat RSI mencatat Average Loss (seriously, baca tulisan mengenai RSI di Invetopedia) yang dalam sehingga membuat angka RSI turun drastis
Penurunan harga saham BMRI dari April 2018 sampai Oktober 2018 yang relatif landai membuat RSI masih mampu menutup Average Loss dengan Average Gain. Dengan demikian, RSI belum mampu turun sampai Oversold dan sudah direspon dengan kenaikan harga sehingga RSI terangkat
Sepanjang April 2018 - Oktober 2018, RSI mengalami dua kali lonjakan. Bahkan lonjakan pertama di bulan Agustus 2018 sempat hampir membawa RSI di level Overbought. Kenaikan harga saham BMRI di akhir Oktober 2018-lah yang mendorong RSI untuk naik memasuki level Overbought
Dampak Perubahan Volatilitas
MMD mencoba melihat lebih dalam terkait volatilitas harga saham BMRI dari Februari 2018 sampai Oktober 2018.
Berikut adalah chart BMRI menggunakan Rate of Change 1 hari dan 5 hari yang menandakan perubahan harga dalam 1 hari dan 5 hari terakhir :
Terlihat pada ROC 5 hari dimana pada bulan Mei 2018, ada pergerakan (rata - rata dalam 5 hari) yang signifikan dibanding periode sebelumnya dan periode setelahnya (setidaknya sampai Oktober 2018).
Menggunakan Indicators yang khusus untuk melihat volatility yaitu Average True Range (ATR) 5 hari dan Standard Deviation 5 hari, terlihat dan terkonfirmasi bahwa terjadi penurunan volatilitas mulai dari periode April 2018.
Berdasarkan Formulasi RSI
Melihat rumus RSI, MMD ingin mencoba memahami bagaimana Divergence terjadi khusus pada indikator RSI. Namun secara prinsip, rasanya Divergence yang terjadi pada RSI akan sama seperti indikator lain.
Berikut adalah perhitungan manual saham BMRI pada periode yang sama (menggunakan Microsoft Excel) :
Seperti yang kita tahu, RSI dihitung berdasarkan data RS yang merupakan pembagian dari rata - rata Gain dalam periode tertentu dengan rata - rata Loss dalam periode tertentu. Data RS di atas mengindikasikan lonjakan pada saat harga saham BMRI naik di bulan Juli 2018. Harga saham BMRI naik sebesar 10.3% dari awal Juli 2018 di Rp3,250 menjadi Rp3,600an di awal Agustus 2018.
Ketika harga saham BMRI turun dari Rp3,600an di awal Agustus 2018 sampai Rp3,100 di awal September 2018, penurunan-nya lebih landai yaitu sebesar -10.2%. Namun RSI di bulan September 2018 terlihat sama (di level 36) dengan RSI di bulan Juli 2018 meskipun Lowest di September 2018 (Rp3,100) sedikit lebih rendah daripada Lowest di bulan Juli 2018 (Rp3,125).
Menurut MMD, pergerakan RS dan RSI sehingga terbentuknya sebuah Divergence diakibatkan perbedaan “kecepatan” pergerakan harga baik naik maupun turun. Informasi kecepatan pergerakan harga juga tertuang di dalam data volatilitas sehingga kesimpulan yang didapat adalah sama yaitu perbedaan volatilitas dari satu titik RSI dengan titik RSI berikutnya.
Ada Apa Dengan Volatilitas?
Analisis Teknikal membaca volatilitas sebagai bagian dari Crowd Psychology yaitu “Greed and Fear”. Volatilitas yang tinggi diikuti kenaikan harga dapat disebut dengan Greed sementara volatilitas tinggi yang diikuti penurunan harga disebut Fear. Perubahan dari Greed menjadi “normal” rasanya jelas menunjukkan perubahan minat Beli. Begitupun dengan perubahan Fear menjadi “normal” mengindikasikan perubahan minat Jual.
Dengan demikian, Divergence (terutama pada RSI) mengindikasikan perubahan Greed atau Fear, bukan saja perubahan harga. Oleh karena itu, cukup wajar apabila MMD menyebut bahwa indikator lebih sulit (bukan tidak mungkin) tertipu oleh pergerakan harga.
Berubahnya Greed yang selama beberapa waktu menjadi penyebab kenaikan harag saham atau Fear yang selama beberapa periode terakhir membuat harga suatu aset menjadi turun seringkali menyadarkan pelaku pasar terkait arah dari pergerakan harga yang selama ini terjadi (naik atau turun). Karena itulah, setelah para pelaku pasar sudah bisa bernafas lega, menarik napas dan mempertimbangkan Action selama ini, mereka akan melakukan Adjustment yang seringkali merubah arah Trend (akibat Greed and Fear).
Oleh karena itu, Bottom atau Peak seringkali terjadi dalam beberapa waktu yang lama, tidak hanya bergerak sesaat seperti pada fase Continuation Pattern.
Silahkan diingat lagi Crowd Psychology pada saat terjadinya Reversal Pattern. Atau tunggu artikel Quantechnical ke depan.
Kesimpulan
Divergence adalah sebuah teknik yang sangat powerful ketika menggunakan Indikator. Terlebih lagi, dengan bantuan Indikator, dapat dihindari subjektifitas termasuk bias, sehingga analisis yang dihasilkan dapat lebih baik. Lebih penting lagi, sebuah Divergence yang muncul sebaiknya dipertimbangkan ketika menyusun strategi investasi maupun Trading.
Terinspirasi dari tulisan MMD di Quantechnical newsletter? Subscribe yuk.